IDXChannel – Negara-negara berkembang mengkritik rancangan kesepakatan pendanaan iklim yang dinegosiasikan pada Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (COP29) di Baku, Azerbaijan. Sebab, besaran dana yang diajukan dalam rancangan tersebut dinilai jauh dari kata memadai.
Minggu (24/11/2024) pagi waktu setempat, sekitar 200 negara menyetujui alokasi setidaknya USD300 miliar (sekira Rp4.783 triliun) per tahun bagi negara-negara miskin untuk memerangi pemanasan global. India dan negara-negara Afrika khususnya berpendapat bahwa jumlah yang diusulkan untuk aksi iklim itu jauh di bawah USD1,3 triliun yang diminta oleh negara-negara berkembang.
"India tidak menerima usulan dalam bentuknya saat ini. Jumlah yang diusulkan sangat sedikit," kata negosiator India Chandni Raina, seperti dikutip oleh The Indian Express.
"Jumlah tersebut tidak akan memungkinkan tindakan iklim yang kondusif yang diperlukan untuk kelangsungan hidup negara kita," ujarnya.
Sementara kepala delegasi Afrika, Ali Mohamed, juga menyatakan ketidakpuasannya dengan kesepakatan tersebut. Menurut dia, besaran yang termaktub dalam proposal itu jauh panggang dari api.
"Kami siap mencapai kesepakatan di sini di Baku, dan memang kami harus mencapai kesepakatan yang ambisius dalam segala hal, tetapi kami tidak siap menerima hal-hal yang melewati batas merah kami," kata Mohamed.