IDXChannel - Eks Perdana Menteri Malaysia dan Presiden Partai Bersatu Muhyiddin Yassin memenuhi panggilan Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) di Putrajaya pada Kamis (9/3/2023). Dia diperiksa soal dugaan korupsi terkait sebuah program pemerintah.
MACC sedang menyelidiki klaim bahwa perusahaan yang menerima proyek pemerintah melalui program Jana Wibawa diharuskan menyetor uang sebesar RM300 juta ke rekening Partai Bersatu. Muhyiddin dan Partai Bersatu membantah keras tuduhan tersebut.
Beberapa anggota parlemen dari koalisi Perikatan Nasional (PN) menolak hadir dalam sidang parlemen hari ini untuk menunjukkan solidaritas kepada Muhyiddin, yang merupakan ketua PN.
“Kami menganggap ini tidak manusiawi karena partai akan mengadakan pemilihan internal besok dan Parlemen juga sedang bersidang,” kata Juru Bicara Partai Bersatu Razali Idris, dilansir dari the Straits Times pada Kamis (9/3/2023).
Jana Wibawa merupakan program stimulus untuk membantu kontraktor bumiputera di masa pandemi Covid-19. Program tersebut digagas oleh eks Menteri Keuangan Tengku Zafrul Aziz yang kini menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri Internasional.
Muhyiddin memimpin Malaysia selama 17 bulan antara 2020 dan 2021. Tahun lalu, koalisinya dikalahkan kubu pendukung Perdana Menteri Anwar Ibrahim.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim baru-baru ini memerintahkan peninjauan kembali proyek-proyek pemerintah senilai miliaran dolar yang disetujui oleh Muhyiddin, termasuk program bantuan Covid-19, Anwar menuduh proyek-proyek tidak dijalankan sesuai prosedur.
Muhyiddin membantah tuduhan tersebut. Dia balik menuduh anwar melakukan balas dendam politik.
(WHY)