Bulan ini, Bessent juga mengatakan India mengambil untung dari impornya yang meningkat tajam, mencapai 42 persen dari total pembelian minyak, dibandingkan kurang dari 1 persen sebelum perang.
India belum mengeluarkan arahan tentang pembelian minyak dari Rusia. Perusahaan-perusahaan akan terus membeli minyak berdasarkan pertimbangan ekonomi, kata tiga sumber di sektor penyulingan.
Di sisi lain, kelompok eksportir memperkirakan kenaikan tarif dapat memengaruhi hampir 55 persen ekspor barang dagangan India senilai USD87 miliar ke Amerika Serikat, sekaligus menguntungkan pesaing seperti Bangladesh, China, dan Vietnam.
"Para pelanggan AS telah menghentikan pesanan baru," kata Pankaj Chadha, presiden Dewan Promosi Ekspor Teknik. "Dengan tarif tambahan ini, ekspor dapat turun 20 persen hingga 30 persen mulai September dan seterusnya," ujar dia.
(kunthi fahmar sandy)