"Psikososial sudah dilakukan untuk menghibur, direncanakan kegiatan belajar mengajar akan dimulai hari Senin, sambil kita menyiapkan sarana prasanara dan juga gurunya," imbuhnya.
Kemarin, pihaknya telah mulai menyusuri dan meninjau beberapa pengungsi yang melakukan mengungsi mandiri di perkebunan dan hari ini pun juga akan kembali menyambangi para warga yang tidak mengungsi di pos pengungsian.
"Kegiatan hari ini akan menyisir pengungsi-pengungsi yang masih ada di kebunnya masing-masing, akan memberikan bantuan dan mengimbau segera bergabung dengan pos pengungsi yang sudah ada, sehingga semua kebutuhan pengungsi bisa diberikan dengan lengkap di pos pengungsian yang sudah kita tetapkan," katanya
Ia mengimbau semua warga agar mau mengungai ke lokasi pengungsuan terpusat, sebagai salah satu cara agar kelayakan dan kebutuhan dasarnya dapat terpenuhi.
"Agar menempati pos pengungsian penghubungan yang sudah disiapkan," ucapnya.
Pemerintah merencanakan akan memindahkan dua pos pengungsian yang berada di Desa Hikong dan Desa Kringa, dikarenakan sempat terdampak hujan abu, padahal jarak dari puncak gunung ke lokasi pengungsian tersebut sudah melebihi radius aman yang dikeluarkan PVMBG.
"Pos pengungsian di Hikong dan Kringa, walaupaun berjarak sekitar 12 sampai 15 kilometer dari gunung, sudah terjadi hujan pasir. Akan digeser ke Flores Timur di kampung Kanada, sehingga mereka tidak tergangu lagi hujan pasir dan debu," lanjutnya.
"Akan disiapkan bis-bis dari Pemda untuk pergeserannya, barang-barang menggunakan truk," tutur Lukmansyah.
Terkait pelayanan bagi masyarakat yang mengungsi, sejumlah pihak turut didorong meningkatkan fasilitas di antaranya terkait kelistrikan dan juga kesehatan
"Menghubungi PLN untuk memperbesar daya dan juga genset agar di tempat pengungsian dapat bekerja (kelistrikannya). Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menambah obat-obatan untuk anak-anak berbentuk sirup," pungkasnya.
(Ferdi Rantung)