Di sektor pendidikan, sekitar 670 sekolah dan 165 universitas serta lembaga pendidikan hancur, sementara lebih dari 13.500 siswa, 830 guru, dan 190 akademisi tewas.
Di sektor perumahan, sekitar 300.000 unit rumah hancur total dan 200.000 lainnya rusak berat atau sebagian, yang menyebabkan sekitar 2 juta orang terpaksa mengungsi, banyak di antaranya kini tinggal di tenda-tenda tanpa kebutuhan dasar.
Blokade yang diberlakukan di Gaza juga menyebabkan apa yang ia sebut sebagai krisis kelaparan parah, karena penyeberangan ke Gaza ditutup selama lebih dari 600 hari, mencegah masuknya ratusan ribu truk yang membawa bantuan dan barang.
Sekitar 460 orang meninggal karena kelaparan dan malnutrisi, sementara 2.600 lainnya meninggal saat berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan. (Wahyu Dwi Anggoro)