IDXChannel - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menilai keberadaan oknum di sebuah lembaga merupakan hal wajar. Ia pun tak menampik ada oknum di lembaga yang dipimpin. Padahal, instasi yang ia pimpin merupakan lembaga antikorupsi.
Pernyataan itu, Alex lontarkan sekaligus menanggapi polemik harta kekayaan tak wajar di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Di setiap lembaga instansi pemerintah pasti ada oknum-oknum yang tidak baik, di KPK saja ada, kan gitu kan. Lembaga pemberantasan korupsi ada oknum yang melakukan itu, ya. Tinggal kita bagaimana kita melakukan pembenahan yang kita lihat sistem tersebut," kata Alex saat ditemui di KemenPANRB, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023).
Atas dasar itu, Alex berharap warga tetap patuh untuk melaporkan SPT Tahunan. Apalagi, Maret ini tenggat waktu untuk wajib pajak (WP) melaporkan pajaknya. Ia juga berharap, warga tak lagi menyuarakan pemboikotan terhadap pajak.
"Pajak sampai diboikot, kami enggak bisa kerja, termasuk dalam rangka untuk memperbaiki tata kelola pemerintah berbasis elektronik, semua butuh dana, dan dana itu dari mana? Dari pajak, kan gitu," terang Alex.
Seperti diketahui, polemik pejabat pajak tengah menuai komtroversi masyarakat. Salah satunya eks pejabata DJP Kemenkeu, Rafael Alun Trisambodo. Namanya menjadi sorotan setelah anak kandungnya, Mario Dandy Satrio menganiaya anak petinggi GP Ansor, D (17).
Rafael Alun disorot warga lantaran kerap memerkan harta kekayaan. Bahkan, harta kekayaan eks pejabat DJP Kemenkeu itu mencapai Rp56 miliar. Teranyar, KPK telah membuka penyelidikan atas harta kekayaan Rafael.
Tak hanya Rafael Alun, Kepala Kantor Pajak Madya Jakarta Timur, Wahono Saputro tutut terseret dalam pusaran kasus harta kekayaan Rafael. Istri Wahono, disebut memiliki saham di perusahaan properti bersama istri Rafael Alun.
Selain kedua nama itu, sejumlah pejabat Bea dan Cukai juga jadi sorotan seperti eks Kepala Bea dan Cukai Yogyakarta Eks Darmanto dan Kepala Bea dan Cukai Makasar Andhi Pranowo. Keduanya, disorot warganet lantaran kerap memamerkan harta kekayaan di sosial media.
(YNA)