Data kasus Covid-19, menurutnya juga bisa berubah-ubah. Sebab dalam pemeriksaannya, menggunakan genome sequencing (whole genome sequencing/wgs) untuk menentukan secara detail mengetahui varian apanya.
"Kita punya namanya genome sequencing di 52 laboratorium di seluruh Indonesia, dan itu akan mewakili pelaporan dan akan diidentifikasi bahkan hampir setiap hari dalam pelaporan-pelaporan datanya," sambung Prof Dante lebih lanjut
Untuk varian Orthrus dilaporkan pertama kali di India pada Juli 2022. Hingga 18 Januari sudah dilaporkan sebanyak lebih dari 12 ribu kasus di 66 negara, dengan kasus terbanyak di Inggris, Denmark, Singapura, dan Selandia Baru.
Saat ini masuk dalam kategori variants under monitoring (VuM) Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu garis keturunan dari varian BA 2.75. Artinya varian ini, dicurigai memiliki karakteristik virus yang memicu risiko di masa mendatang.
(FRI)