Penekanan utama negosiasi adalah pada isu hambatan non-tarif, di mana sebagian besar impor AS sudah terkena tarif nol persen di bawah FTA. Selain tarif, kurs mata uang dan pembiayaan pertahanan juga menjadi agenda negosiasi.
Thailand sebelumnya telah mengajukan paket lima poin, termasuk peningkatan impor produk AS (energi, pertanian), pengetatan aturan asal barang (rules of origin), serta insentif investasi yang menciptakan pekerjaan di AS. Paket ini mendapatkan sambutan positif dari pejabat AS seperti Scott Bessent.
Saat ini, proses negosiasi masih berlangsung intens melibatkan diskusi teknis dan pembicaraan tingkat tinggi. Thailand optimistis bisa mencapai kesepakatan yang adil dan seimbang, sembari menghindari tarif tinggi dan menjaga hubungan dagang strategis dengan AS.
(Ibnu Hariyanto)