IDXChannel - Memperingati HUT ke-80 RI, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan pesan mendalam mengenai makna kemerdekaan dan pentingnya mengisi kemerdekaan dengan kerja nyata, khususnya di bidang ekonomi.
Airlangga dalam unggahan media sosialnya pada Minggu (17/8/2025) menekankan, tugas pemerintahan saat ini, khususnya di sektor ekonomi, merupakan kelanjutan dari perjuangan untuk mencapai tujuan kemerdekaan.
"Tugas dalam mengemban dan menjalankan amanah serta tugas pemerintahan khususnya di bidang perekonomian secara esensial adalah tugas mengawal dan melanjutkan tujuan-tujuan utama dari kemerdekaan Indonesia itu sendiri," kata Airlangga.
Ia menyatakan, jika dahulu kemerdekaan dimaknai sebagai kebebasan dari penjajahan fisik, maka saat ini maknanya telah berkembang menjadi tanggung jawab untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk tantangan ekonomi.
“Tugas kita sebagai generasi saat ini adalah mengisi kemerdekaan ini dengan kerja nyata, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan yang berkaitan dengan perekonomian bangsa,” ucapnya.
Airlangga juga memaparkan capaian ekonomi Indonesia selama 10 bulan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang menurutnya menunjukkan optimisme di tengah ketidakpastian global.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 tercatat sebesar 5,12 persen, didukung oleh inflasi yang tetap terkendali. Kualitas pertumbuhan ekonomi pun menunjukkan perbaikan, terlihat dari penurunan angka pengangguran dan kemiskinan.
"Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berhasil ditekan dari 4,91 persen pada Februari 2024 menjadi 4,76 persen pada Februari 2025, sekaligus mencatatkan angka terendah sejak 1998," ujarnya.
Selain itu, tingkat kemiskinan nasional per Maret 2025 turun menjadi 8,47 persen, sementara kemiskinan ekstrem ditekan hingga 0,85 persen. Di semester pertama 2025, pemerintah juga mencatat penciptaan 1,2 juta lapangan pekerjaan baru.
Airlangga menambahkan, ketahanan ekonomi Indonesia tetap terjaga di tengah dinamika global. Hal ini terlihat dari capaian surplus neraca perdagangan yang telah berlangsung secara konsisten selama lebih dari lima tahun berturut-turut.
"Di usia kemerdekaan yang ke-80 ini, Indonesia Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju,” pungkasnya. (Wahyu Dwi Anggoro)