Menanggapi komentar terbaru dari China, pemerintah Inggris mengatakan perjanjian dengan AS adalah demi kepentingan nasional dan untuk mengamankan ribuan pekerjaan di seluruh sektor utama, melindungi bisnis Inggris, serta meletakkan dasar bagi perdagangan yang lebih besar di masa mendatang.
"Setiap ketentuan dalam perjanjian tersebut tidak dirancang untuk merusak hubungan ekonomi yang saling menguntungkan dengan negara ketiga mana pun," kata Pemerintah Inggris.
"Seperti yang dinyatakan dengan jelas oleh Kepala Sekretaris Keuangan, tidak ada yang namanya veto terhadap investasi China dalam kesepakatan perdagangan ini," ujarnya.
Menurut Pemerintah Inggris, perdagangan dan investasi dengan China tetap penting bagi Inggris.
Berdasarkan kesepakatan Inggris-AS, tarif menyeluruh 10 persen Trump atas impor dari negara-negara di seluruh dunia masih berlaku untuk sebagian besar barang Inggris yang masuk ke AS. Namun, kesepakatan tersebut telah mengurangi atau menghapus tarif pada beberapa ekspor Inggris, termasuk baja dan aluminium.