IDXChannel - Pemerintah Inggris memberi tanggapan soal perjanjian tarif dengan AS minggu lalu dapat merugikan China.
Dikatakannya "tidak ada yang namanya veto terhadap investasi China" dalam kesepakatan tersebut. Dikutip dari laman BBC Kamis (15/5/2025), perjanjian Inggris-AS di antaranya membatalkan kenaikan tarif pada logam dan mobil yang diberlakukan Trump, tetapi juga mencakup persyaratan yang mengharuskan Inggris untuk memenuhi tuntutan AS atas keamanan rantai pasokan produk baja dan aluminium yang diekspor ke Amerika.
Beijing khawatir hal ini dapat menyebabkannya "tidak diikutsertakan" dari memasok barang-barang ke Inggris. Perjanjian perdagangan bilateral tidak boleh menargetkan negara lain.
Dalam konferensi pers, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian ditanya tentang perjanjian perdagangan Inggris dengan AS dan India. "Mengenai perjanjian perdagangan antara Inggris dan negara-negara terkait, saya ingin menunjukkan bahwa kerja sama antarnegara tidak boleh menargetkan atau merugikan kepentingan pihak ketiga," kata dia.
China adalah ekonomi terbesar kedua di dunia dan mitra dagang terbesar kelima Inggris. Pada 2024, total perdagangan bilateral mencapai 98,4 miliar poundsterling.