IDXChannel - Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil melontarkan kekesalannya atas penerimaan Dana Bagi Hasil (DBH) minyak bumi yang lebih sedikit saat harga minyak dunia naik menjadi USD100 per barel.
Kekesalan itu disampaikannya saat Rakornas Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah se-Indonesia. Saat Rakornas tersebut, hadir Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Luky Alfirman.
Adil menjelaskan, pada 2022, Meranti menerima DBH sebesar Rp114 miliar dengan hitungan harga minyak USD60 per barel. Kemudian, dalam pembahasan APBD 2023 sesuai pidato Presiden Jokowi, harga minyak dunia naik menjadi USD100 per barel.
"Tapi kenapa minyak kami bertambah, liftingnya naik, duitnya makin sedikit. Bagaimana perhitungan asumsinya, kok naiknya cuma Rp 700 juta," ungkap Adil dalam laman resmi Pemerintah Kabupaten Meranti, ditulis Senin (12/12/2022).
Adapun asumsi kenaikan jumlah produksi minyak Meranti, kata Adil, pada 2022, ada 13 sumur yang dibor dan di tahun mendatang bertambah menjadi 19 sumur.
"Ditargetkan produksi mencapai 9.000 barel per hari, dan ini kenaikan yang cukup signifikan," jelasnya.