“Katakanlah bisa ada yang 4 bulan kemarau terus ya sampai 6 bulan, bahkan ada yang sampai 9 bulan. Jadi selama berbulan-bulan. Demikian juga musim hujan bisa terjadi selama beberapa bulan dari katakanlah 4 bulan sampai 6 bulan bahkan bisa lebih,” katanya.
Namun, kata Dwikorita, karena wilayah Indonesia berada di antara dua Samudra, maka yang 'cawe-cawe' dalam mempengaruhi musim di Indonesia itu tidak sedikit, terutama bersumber dari Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
“Jadi yang berpengaruh ya, berpengaruh mungkin bahasa mudahnya yang cawe-cawe ya, jadi sebenarnya itu yang mengontrol yang berpengaruh,” kata dia.
“Misalnya La Nina, La Nina itu fenomena yang dipengaruhi oleh adanya suhu muka laut ya, mengakibatkan suhu muka laut yang ada di Samudra Pasifik ya, di Samudra Pasifik yang mengakibatkan atau berdampak pada wilayah Indonesia dengan meningkatnya curah hujan seperti yang terjadi di tahun 2020, 2021, dan 2022,” ujarnya.