"Tetapi untuk memahami lebih baik kami membutuhkan data itu," tambahnya dilansir melalui The Straits News, Kamis (12/1/2023).
WHO juga mengatakan bahwa China masih sangat kurang melaporkan kematian akibat Covid-19, meskipun sekarang memberikan lebih banyak informasi tentang wabahnya.
"Ada beberapa kesenjangan informasi yang sangat penting yang kami kerjakan dengan China untuk diisi," kata pemimpin teknis Covid-19 WHO, Dr Maria Van Kerkhove.
China mengatakan telah transparan dengan data Covid-19-nya. Komisi Kesehatan Nasional negara itu mengatakan para pejabat China telah bertukar pandangan dengan WHO sebelumnya pada hari Rabu dalam konferensi video tentang masalah-masalah termasuk situasi epidemi saat ini, perawatan medis, vaksinasi dan hal-hal teknis lainnya.
WHO juga mengatakan akan segera menerbitkan penilaian risiko pada varian Omicron XBB.1.5 yang mendorong peningkatan kasus Covid-19 di Amerika Serikat.
Direktur darurat Mike Ryan memuji AS atas "transparansi radikal" dari datanya tentang penyebaran varian tersebut. Dia mengatakan itu adalah salah satu alasan mengapa WHO belum mendukung langkah-langkah untuk memantau pelancong yang masuk dari AS, sementara itu telah menggambarkan langkah-langkah serupa yang dapat dimengerti yang diambil oleh beberapa negara untuk pelancong dari China, termasuk pengujian Covid-19 dan pemantauan air limbah.
"Saya benar-benar berpikir Anda tidak bisa membandingkan dua situasi ini," katanya.
(DKH)