Untuk mendukung keselamatan lalu lintas, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat serta Satuan Lalu Lintas setempat untuk pemasangan rambu dan peringatan.
Rakhman juga memastikan pembangunan jembatan permanen akan dilakukan secara paralel dengan pengoperasian jembatan darurat. Saat ini, Kementerian PUPR tengah melakukan penelitian tanah serta penyusunan detail engineering design (DED).
“Lokasi jembatan permanen masih dalam tahap desain. Kami melakukan pengukuran sekitar 150 meter ke kiri dan ke kanan untuk menentukan lokasi yang paling efektif dan efisien,” katanya.
Selain Jembatan Krueng Tingkem, perbaikan sejumlah jembatan di jalur tengah Aceh juga terus dilakukan. Dari delapan jembatan putus pada jalur Takengon–Bireuen, enam di antaranya telah ditangani dengan alat berat, sementara dua lainnya difungsikan melalui jalur alternatif agar konektivitas tetap terjaga.
Sementara itu, Bupati Bireuen Mukhlis menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan seluruh pihak yang terlibat dalam percepatan pembangunan jembatan darurat tersebut. Ia menilai keberadaan jembatan Krueng Tingkem sangat strategis sebagai jalur utama lintas barat–timur di Aceh.