Meski demikian, kedua awak pesawat berhasil keluar dari jet tempur dan juga diselamatkan oleh tim SAR. "Kelima personel yang diselamatkan dalam kondisi stabil," kata Armada Pasifik, seraya menambahkan bahwa penyebab kedua kecelakaan saat ini sedang diselidiki.
Seperti diketahui, Angkatan Laut AS telah kehilangan empat F/A-18 Super Hornet akibat kecelakaan tahun ini, termasuk insiden hari Minggu.
Pada bulan Agustus, sebuah jet F/A-18 jatuh di lepas pantai Virginia, tetapi pilotnya diselamatkan setelah berhasil melontarkan diri dari pesawat. Dua F/A-18 lainnya yang beroperasi dari USS Harry Truman hilang awal tahun ini ketika kapal induk tersebut dikerahkan di Laut Merah untuk melakukan serangan terhadap militan Houthi yang didukung Iran di Yaman.
Insiden pertama terjadi pada bulan April ketika sebuah Super Hornet jatuh dari lift di atas kapal induk setelah berbelok tajam untuk menghindari tembakan dari Houthi. Seorang pelaut, yang duduk di kokpit saat jet dipindahkan, mengalami cedera ringan.
Mereka berhasil melompat keluar dari pesawat sebelum jatuh ke laut. Kemudian pada bulan Mei, sebuah Super Hornet jatuh ke laut dari USS Harry Truman setelah kabel penahan kapal induk yang membantu memperlambat pesawat yang datang gagal saat upaya pendaratan.