"Makanya di hampir setiap Vihara atau Klenteng tidak ada perayaan khusus saat hari raya Waisak, karena semua terpusat di Candi Borobudur," pungkasnya.
Sementara itu, Subiyantoro (60) salah satu pengunjung Vihara Bahtera Bhakti mengatakan dirinya merupakan umat Khonghucu dan menyebutkan untuk umat Buddha memang pusat ibadah perayaan Waisak dilakukan di Candi Borobudur.
"Kalau yang Buddha di Candi Borobudur, kalau di Vihara atau Klenteng biasanya umat Konghucu yang ibadah. Ya memang agak mirip antara ajaran agama Buddha atau Konghucu, yakni tentang keseimbangan alam," kata Subiyantoro.
Ia juga menyebutkan pada hari libur atau long weekend biasanya umat Konghucu menyempatkan diri untuk melakukan sembahyang.
"Apalagi sedang musim libur panjang long weekend seperti ini, pasti disempatkan untuk sembahyang di Vihara atau Klenteng, tapi memang kalau kita tidak selalu di satu lokasi yang sama, bisa berpindah-pindah ke Klenteng atau Vihara lainnya," pungkasnya.
(FRI)