Menurut Anindya, SPPG bukan sekadar infrastruktur, melainkan juga model standar dan pusat pelatihan bagi anggota Kadin yang ingin berpartisipasi dalam program MBG. Selain itu, Kadin juga telah menyiapkan buku panduan operasional serta mendirikan Yayasan Supra Merah Putih sebagai mitra khusus BGN.
"Momentum ini membuktikan dunia usaha siap mendukung agenda nasional pemberantasan stunting dan pemenuhan gizi. Kadin Indonesia percaya kolaborasi pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini," kata Anindya.
Kepala BGN, Dadan Hindayana mengatakan Kota Semarang termasuk wilayah yang paling cepat dalam merealisasikan pembangunan SPPG. Dari total kuota 105 unit, kini hanya tersisa satu yang belum rampung.
"Dengan kontribusi 270 perusahaan saja sudah terkumpul Rp540 miliar. Hasil verifikasi kami, dana yang beredar di masyarakat mencapai Rp50 triliun, dan Kadin sudah memberikan sekitar 10 persen," kata Dadan.
(Rahmat Fiansyah)