Poj Aramwattananont telah meminta pemerintah untuk membentuk sebuah kelompok kerja khusus di samping war room untuk menangani masalah-masalah kebijakan perdagangan AS. Menurutnya, Thailand dapat mengimpor lebih banyak energi dan produk pertanian serta pesawat terbang dari Amerika Serikat untuk mempersempit kesenjangan ini.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya menandatangani memorandum perdagangan yang memerintahkan badan-badan federal untuk menyelesaikan tinjauan komprehensif terhadap berbagai masalah perdagangan sebelum 1 April 2025, termasuk analisis defisit perdagangan AS yang terus-menerus.
AS merupakan pasar ekspor terbesar Thailand di 2024 dengan menyumbang 18,3 persen dari total pengiriman setahun. Nilai ekspor mencapai senilai USD54,96 miliar atau setara Rp896 triliun.
Selain itu, Thailand memiliki surplus perdagangan USD35,4 miliar (Rp577 triliun) dengan Amerika Serikat di 2024.
(Ibnu Hariyanto)