sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kasus Covid-19 Hanya 500, Ahli Kesehatan Dukung PPKM Dicabut

News editor Febrina Ratna
29/12/2022 15:12 WIB
Ahli kesehatan, Prof Zubairi Djoerban, mendukung langkah pemerintah mencabut PPKM. Namun, jika kasus Covid-19 kembali naik, kebijakan itu diterapkan kembali.
Kasus Covid-19 Hanya 500, Ahli Kesehatan Dukung PPKM Dicabut. (Foto: MNC Media)
Kasus Covid-19 Hanya 500, Ahli Kesehatan Dukung PPKM Dicabut. (Foto: MNC Media)

Meski begitu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Kramat 128 Zubairi itu mengingatkan pemerintah untuk terus memperhatikan sifat pandemi Covid-19 yang dinamis. Sehingga selalu siap memberlakukan PPKM ketika kasus naik kembali.

“Kalau angka kasus rendah, ya PPKM dilepas, kalau naik signifikan, ya harus segera diberlakukan PPKM, jangan telat,” katanya.

Zubairi juga menyinggung perihal kebijakan Zero-Covid di China yang tidak efektif dalam mencegah persebaran Covid-19. “Sampai medio 2022 kebijakan ini bagus. Namun nyatanya tidak untuk saat ini. Padahal, prinsip penyakit menular kan begitu dikarantina lama, ya selesai. Tapi di sisi lain, kekebalan tubuh kita dari vaksinasi tidak bertahan lama,” katanya.

Ia menjelaskan kurang efektifnya kebijakan Zero-Covid China karena kekebalan mereka hanya didapat dari vaksinasi, tidak natural seperti negara lain yang imun tubuh berkembang dengan baik setelah terinfeksi Covid-19.

“Kekebalan tubuh dari vaksinasi setelah enam bulan, ya turun. Ini yang terjadi di Tiongkok. Kekebalan mereka dari vaksinasi saja. Karena ada satu kasus, langsung lockdown. Beda dengan beberapa negara lain yang kekebalannya juga diperkuat dengan infeksi natural,” jelas Zubairi.

“Artinya bagi yang sudah vaksinasi lengkap dan juga terinfeksi Covid-19, kekebalan tubuhnya tinggi banget,” ujarnya.

Penulis: Ahmad Fajar

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement