Tasmania
Sekitar 300 orang menggelar aksi Indigenous Sovereignty di depan Parlemen Tasmania di Hobart. Mereka menyerukan agar kelompok Neo-Nazi National Socialist Network masuk daftar organisasi teroris.
Cody Gangell-Smith, pria Palawa, menyebut serangan di Melbourne sebagai aksi terorisme terang-terangan. Aksi juga dihadiri tokoh Aborigin dan perwakilan pro-Palestina.
Western Australia
Sekitar 500 orang berkumpul di Supreme Court Gardens, Perth, membawa bendera Australia dan poster anti-imigrasi. Aksi diisi dengan seruan anti-pemerintah, anti-vaksin, dan kebebasan berbicara.
Massa mengheningkan cipta untuk Charlie Kirk, lalu berteriak “Justice for Charlie”.
Mereka kemudian berbaris menuju pusat kota, sementara kelompok tandingan pro-Indigenous dan pro-Palestina menggelar aksi di lokasi lain. Polisi menjaga agar kedua kelompok tak saling berhadapan.
Northern Territory
Di Darwin, dalam aksi Australia Unites Rally, muncul sentimen marah atas Senator Jacinta Nampijinpa Price, yang baru-baru ini dicopot dari kabinet bayangan partainya karena pernyataan keliru soal migrasi India.
Sekitar 300 orang hadir, membawa isu anti-pemerintah, anti-pengawasan, hingga anti-media. Sekitar 60 orang lain berkumpul di Alice Springs menolak rasisme.
Australian Capital Territory
Sekitar 200 orang berkumpul di Civic Square, Canberra, menentang rasisme dan fasisme. Massa juga mengibarkan bendera Palestina, mengecam serangan terhadap Camp Sovereignty di Melbourne.