Aan menegaskan, kecelakaan lalu lintas di darat merupakan penyumbang terbesar dibanding moda transportasi lain seperti laut, kereta, maupun udara. Dengan begitu, Kemenhub bersama seluruh pemangku kepentingan terus mendorong aksi nyata dalam menekan angka kecelakaan melalui berbagai program keselamatan jalan.
"Coba bayangkan, setiap satu jam, ada tiga orang meninggal dunia akibat kecelakaan, prioritas di jalan. Nanti dari laut nyumbang, dari kereta nyumbang, dari udara nyumbang," kata mantan Kakorlantas itu.
Data 2023 menunjukkan sebanyak 110.528 kejadian kecelakaan terjadi sepanjang tahun. Dari jumlah tersebut, 18.357 orang meninggal, sementara 11.689 mengalami luka berat dan 134.811 luka ringan.
Walaupun kasus kecelakaan meningkat 6,8 persen dibanding 2022, fatalitas justru turun sekitar 6,5 persen, berkat penanganan cepat korban dalam periode krusial setelah kejadian. Mayoritas korban berusia produktif (15-59 tahun), dan 75 persen di antaranya laki-laki.
Pada 2024, tragedi kecelakaan semakin meningkat. Hingga Oktober, tercatat 220.647 kecelakaan dengan 22.970 korban meninggal.
Jika memperhitungkan data tahunan penuh hingga Desember, jumlah kecelakaan diperkirakan mencapai 1.150.000 kejadian, dengan korban jiwa mencapai 27.000 orang, atau setara 3-4 jiwa meninggal per jam.
"Kecelakaan ini tidak hanya soal data angka, tapi menyangkut masa depan keluarga, sosial, bahkan budaya kita. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan keselamatan transportasi darat yang lebih baik," ujarnya.
(Febrina Ratna Iskana)