Di Sumatera Barat, pembersihan material kayu dilakukan di kawasan pantai Kota Padang oleh rimbawan yang terdiri dari UPT Kemenhut, Manggala Agni, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Sejak 20 hingga 25 Desember 2025, area pantai sepanjang 5,6 kilometer ke arah utara telah berhasil dibersihkan.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Hartono, menyampaikan bahwa pembersihan dilakukan dengan kombinasi alat berat dan gotong royong.
“Material kayu besar ditangani menggunakan alat berat dan dijauhkan dari bibir pantai, sementara serpihan kayu dibersihkan secara manual. Di area dengan aktivitas nelayan, kayu telah dinaikkan ke daratan dan dirapikan untuk dikelola oleh masyarakat,” ujar Hartono.
Ia menambahkan, pembersihan akan dilanjutkan ke lokasi berikutnya melewati kawasan cemara hingga ke muara Penjalinan, dengan pendekatan serupa untuk memastikan keselamatan dan efektivitas penanganan.
Kementerian Kehutanan menegaskan seluruh kegiatan pembersihan dilakukan secara terkoordinasi, aman, dan berkelanjutan, sekaligus menyiapkan mekanisme pengelolaan kayu limbah bencana bersama pemerintah daerah dan para pihak terkait. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Kemenhut untuk mempercepat pemulihan wilayah terdampak serta mendukung keselamatan dan aktivitas masyarakat.
(kunthi fahmar sandy)