Dia menambahkan, tim Manggala Agni, BBTNGL, dan BKSDA turut membersihkan ruang belajar serta fasilitas wudu masjid, sementara pengukuran dan penghitungan kayu limbah dilakukan sebelum diangkut ke lokasi penampungan akhir sesuai ketentuan.
Sementara itu di Sumatera Utara,
Kementerian Kehutanan berpartisipasi aktif mendukung kegiatan pembersihan tumpukan kayu dan material limbah bencana yang dikomandani oleh Satgas Pemerintah Daerah. Kegiatan dilaksanakan di Desa Aek Ngadol, Desa Garoga, dan Desa Huta Godang dengan melibatkan lintas unsur, termasuk TNI, Polri, pemerintah daerah, mitra swasta, relawan, serta masyarakat setempat.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, Novita Kusuma Wardani, menyampaikan bahwa keterlibatan Kemenhut difokuskan pada dukungan teknis, personel, serta pendampingan lapangan sesuai kewenangan.
“Kemenhut melalui BBKSDA Sumatera Utara ikut berpartisipasi mendukung Satgas, terutama dalam pembersihan di sekitar permukiman warga dan fasilitas umum, serta pendampingan teknis agar kegiatan berjalan aman dan tertib,” ujar Novita.
Ia menambahkan, sinergi lintas pihak menjadi kunci percepatan pemulihan wilayah terdampak. “Dengan komando Satgas, seluruh unsur bergerak bersama agar akses vital, fasilitas pendidikan, dan lingkungan permukiman dapat segera pulih dan kembali dimanfaatkan masyarakat,” katanya.