sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kemenko PM Sebut Dialog dengan Masyarakat Rumuskan Kebijakan Ekonomi

News editor Kunthi Fahmar Sandy
01/10/2025 18:55 WIB
Kemenko PM menjadikan dialog terbuka dan berkelanjutan dengan masyarakat sebagai fondasi utama dalam merumuskan kebijakan ekonomi kerakyatan.
Kemenko PM Sebut Dialog dengan Masyarakat Rumuskan Kebijakan Ekonomi  (FOTO:Dok Kemenko PM)
Kemenko PM Sebut Dialog dengan Masyarakat Rumuskan Kebijakan Ekonomi (FOTO:Dok Kemenko PM)

“Dari dialog di Kupang, kami mendapatkan masukan langsung mengenai tantangan yang dihadapi gig workers dan pelaku ekonomi kreatif, seperti kebutuhan akan kejelasan status kerja, akses terhadap perlindungan sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan, hingga standarisasi keterampilan agar bisa bersaing di pasar global,” kata dia. Masukan-masukan inilah yang menurutnya memperkaya proses perumusan regulasi dan program pemerintah agar lebih tepat sasaran.

Ia menambahkan, pendekatan dialogis memastikan bahwa program pemerintah tidak bersifat top-down, melainkan kolaboratif dan partisipatif. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan sejak awal, potensi keberhasilan program menjadi lebih tinggi karena adanya rasa kepemilikan bersama dari masyarakat. Model dialog partisipatif ini sudah lebih dulu diuji coba di Palembang, Yogyakarta, dan Bandung.

"Model dialog seperti di Kupang ini akan terus kami perkuat di berbagai daerah. Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan komunitas lokal adalah cetak biru untuk pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan,” katanya.

Sebagai informasi, kontribusi sektor ekonomi kreatif di NTT semakin nyata. Perhitungan terakhir menunjukkan nilai tambah ekonomi kreatif tahun 2024 mencapai Rp934,7 miliar, dengan jumlah pelaku kreatif terdaftar sekitar 10.803 orang. 

Sementara itu, jumlah UMKM di NTT per Agustus 2025 tercatat 366.473 unit, mayoritas usaha mikro. Dari total tersebut, subsektor kriya/tenun dan kerajinan mendominasi dengan sekitar 71,9 persen atau 7.769 pelaku, disusul kuliner 22,1 persen (2.389 pelaku), dan fesyen 2,8 persen (305 pelaku).

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement