IDXChannel - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memuji kekuatan ekonomi dan militer negaranya yang berkembang. Hal tersebut diungkapkan Kim pada pembukaan pertemuan tahunan utama Partai Buruh yang berkuasa.
Kim menggunakan pembukaan pertemuan itu untuk menyoroti "keberhasilan dan kemajuan" tahun lalu sambil menyerukan para pejabat untuk meluncurkan "perjuangan yang lebih menarik dan percaya diri," kantor berita pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah melaporkan pada hari Selasa.
Kim merinci bagaimana kekuatan negara itu telah meningkat di "semua bidang politik, militer, ekonomi, dan budaya" selama "perjuangan yang sulit dan sengit tahun lalu," kata KCNA dilansir melalui Aljazeera, Selasa (27/12/2022).
"Dia menekankan perlunya menyusun strategi untuk meluncurkan perjuangan yang lebih menarik dan percaya diri berdasarkan fakta berharga bahwa negara telah mencapai kemajuan praktis setelah menanggung semua kesulitan."
Pertemuan Komite Sentral Partai Buruh selama berhari-hari sering digunakan untuk mengumumkan kebijakan besar.
Pertemuan tahun ini terjadi setelah Pyongyang meluncurkan rekor jumlah rudal pada tahun 2022, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM), dan ketika ekonominya yang telah lama berjuang bangkit dari dampak pandemi COVID-19.
Pertemuan itu juga terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea setelah Seoul meluncurkan jet tempur dan helikopter serang pada Senin sebagai tanggapan atas apa yang dikatakannya sebagai serangan oleh lima drone Korea Utara ke wilayah udara Korea Selatan.
Ekonomi Korea Utara menyusut untuk tahun kedua berturut-turut pada tahun 2021, demikian menurut bank sentral Korea Selatan, ketika beberapa pembatasan pandemi paling keras di dunia dan sanksi internasional memperdalam isolasi negara yang tertutup itu.
Terlepas dari sanksi dan kecaman internasional, Kim, generasi ketiga dari keluarganya yang memerintah Korea Utara, telah menyatakan niatnya untuk mengembangkan kekuatan nuklir paling kuat di dunia dan menggambarkan status negara nuklir negaranya sebagai "tidak dapat diubah".
Kim telah berulang kali menolak untuk melanjutkan pembicaraan denuklirisasi dengan Amerika Serikat dan sekutunya tanpa komitmen dari Washington untuk membatalkan "kebijakan bermusuhan" sanksi dan latihan militer dengan negara tetangga Korea Selatan.
Pejabat AS dan Korea Selatan selama berbulan-bulan telah memperingatkan bahwa Korea Utara sedang bersiap untuk melakukan uji coba senjata nuklir ketujuhnya.
Korea Utara melakukan uji coba dua rudal balistik jarak pendek pekan lalu menyusul latihan militer gabungan oleh AS dan Korea Selatan.
Peluncuran itu adalah yang terbaru dalam rentetan tes dalam beberapa pekan terakhir yang telah memicu kecaman dari AS, Korea Selatan, dan Jepang.
(DKH)