"Selama saya menjabat Kapten BKLI dan beberapa kasus yang timbul, nanti mungkin kalau ada teman-teman unit pengawasan, sebagian besar penindakan yang kita lakukan adalah penyelundupan hasil tembakau. Hasil tembakau tanpa bea cukai. Beberapa kali penindakan juga minuman beralkohol yang tanpa cukai," katanya.
Dari beberapa penindakan tersebut, modus yang dilakukan oleh penyelundup adalah dengan menggunakan high speed craft atau speed boat cepat, yang itu memang mesinnya itu kalau nggak salah sampai enam.
"Sedangkan kemampuan kapal kita juga nggak sampai segitu. Dan kadang-kadang perlu pengintaian yang lebih lama kalau misalnya dia pakai high speed," katanya.
Cegah Pelecehan Seksual hingga Pengarusutamaan Gender
Tingginya risiko saat berada di laut menjadi salah satu alasan Tim Patroli Laut mengutamakan laki-laki sebagai anggotanya. Bukan tanpa alasan, patroli mempunyai durasi panjang bahkan hingga berminggu-minggu.
Namun, tim Patroli Laut Kanwilsus Kepri ini menjadi salah satu yang istimewa, pasalnya mempunyai personel perempuan tangguh untuk menjaga keamanan perairan Indonesia dari kejahatan penyelundupan yakni Ladies Squad Marine Customs.

Patroli Laut Bea Cukai Batam (Nur Ichsan Yuniarto/IDXChannel)
Anggota Ladies Squad Marine Customs Batam, Ema Susanti mengungkapkan, squad ini dibentuk pada 2019 lalu. Salah satu latar belakang pembentukan Ladies Squad Marine Customs yakni ada salah satu awak perempuan di kapal penyelundup.
Saat itu pada tahun 2019, tim lapangan Bea Cukai Batam mengendus adanya barang yang diselundupkan lewat perairan. Saat dilakukan pemeriksaan, ternyata ada satu pelaku yang perempuan.
"Saat pemeriksan salah seorang awak kapal itu perempuan. Jadi kami enggak bisa melakukan pemeriksaan di laut karena saat penegakan atau penindakan, semua kru kami laki-laki," kata Ema Susanti saat ditemui di Batam.