Sebagai informasi, PDNS digunakan 43 kementerian dan lembaga, sembilan pemerintah provinsi, 86 kabupaten, dan 24 kota. Banyaknya data-data penting yang tersimpan membuat hacker meminta dana tebusan yang besar.
Berdasarkan penelusuran, serangan ini pertama kali ditemukan di laman dark web. Diketahui ada banyak data yang tersebar, sehingga BSSN juga melakukan konfirmasi ke pihak-pihak terkait mengenai data yang dijual di dark web.
"Banyak sekali data, memang pasar gelap ada banyak data yang diperjual-belikan. Kita juga telah konfirmasi ke beberapa pihak dan benar itu data lama mereka," tuturnya.
(RFI)