Prospek ke depan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan keinginan untuk mengakhiri perang pada tahun depan, meskipun tantangan diplomatik dan militer yang signifikan masih ada.
Perubahan kepemimpinan global turut menimbulkan spekulasi mengenai nasib konflik tersebut. Terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat dapat memengaruhi arah dan resolusi konflik ini. Apalagi, politikus Partai Republik itu sudah berulang kali mengungkapkan keinginannya untuk menghentikan bantuan militer ke Ukraina dan mengakhiri perang.
Sementara Kremlin tetap berkukuh bahwa jalan damai hanya bisa disepakati jika Kiev mengakui bahwa wilayah-wilayah Ukraina yang telah jatuh ke tangan Moskow sejak dimulainya agresi militer pada Februari 2024, kini menjadi bagian dari Federasi Rusia. Wilayah-wilayah yang dimaksud adalah Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia.
Secara keseluruhan, konflik Rusia-Ukraina pada 2024 ditandai dengan eskalasi militer, dampak kemanusiaan yang mendalam, dan keterlibatan aktor internasional yang semakin kompleks.***
(Ahmad Islamy Jamil)