IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD hari ini akan menyerahkan hasil investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Besok saya akan melapor ke presiden soal temuan TGIPF," kata Mahfud dalam diskusi 'Reformasi Sistem Hukum Nasional' yang digelar PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Mahfud yang juga Ketua TGIPF mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan dokumen laporan yang akan diserahkan ke Presiden Jokowi.
Dengan diserahkannya laporan investigasi tersebut, Mahfud menjelaskan, maka tugas TGIPF telah rampung sejak Kamis (13/10/2022) kemarin.
"Kamis (13/10/22) sore, TGIPF Tragedi Sepakbola Kanjuruhan sudah merampungkan tugasnya sesuai dengan Kepres No. 19 Tahun 2022," kata Mahfud melalui akun twitter resmi miliknya @mohmahfudmd.
Untuk diketahui, TGIPF akan mengumumkan hasil investigasi ke khalayak. Namun, hal tersebut dilakukan setelah hasil temuan diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mahfud menjelaskan, langkah tersebut dilakukan karena TGIPF dibentuk dengan keputusan presiden, dan untuk kepentingan presiden.
"Temuan TGIPF takkan diumumkan sebelum diserahkan ke Presiden, sebab TGIPF dibentuk dengan Kepres untuk keperluan Presiden," kata Mahfud melalui akun instagram miliknya @mohmahfudmd, dikutip Kamis (12/10/2022).
Sebelumnya, Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Sonhadji mengatakan tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang merupakan kehendak Allah. Sonhadji menegaskan, tidak ada pihak yang menginginkan tragedi itu terjadi, termasuk PSSI.
“Tentunya ini di luar kehendak kita semua. Ini maksudnya ya kehendak Allah lah,” kata Sonhadji dalam konferensi pers usai memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).
Sonhadji mengkalim bahwa seluruh perangkat pertandingan sudah bekerja dengan porsi masing-masing. Bahkan, kata Sonhadji, PSSI juga sudah mengecek bagaimana perangkat pertandingan yang bertugas, termasuk security officer.
"Maksud saya adalah tragedi Kanjuruhan kemarin itu di luar kehendak kita semua, tidak ada seorang pun yang menghendaki peristiwa itu," katanya.
"Jadi perangkat pertandingan, semua sudah bekerja dengan porsi masing-masing, kita juga sudah mengecek bagaimana bertugas, bagaimana perangkat pertandingannya yang lain, security office dan lain-lain, tapi masih terjadi peristiwa yang saya sebutkan tadi," sambungnya.
Menurut Sonhadji, PSSI telah menyelenggarakan pertandingan dengan aman dan nyaman, baik dalam pertandingan Arema vs Persebaya maupun klub sepak bola lain.