Menurut Budi, antidotum yang didatangkan dari luar negeri dirasa cukup untuk mengobati pasien gagal ginjal akut yang kebanyakan adalah balita dan anak-anak.
“Sebenernya kita sudah cukup juga dapat 200 yang ada sekarang, dan yang di rawat sekitar 30-an. Mungkin sekarang sudah turun, karena setiap hari ada yang sembuh sesudah diberikan obat ini," paparnya.
"Kita masih memiliki cadangan sampai 150 anak lagi. Ya mudah-mudahan dengan menurunnya kasus, karena mereka tidak mengonsumsi obat-obatan yang mengandung senyawa kimia berbahaya tersebut," pungkas Menkes.
(FAY)