Muhadjir pun menegaskan mendukung Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera mencabut atau menarik semua obat-obat yang diduga mempunyai kandungan berbahaya. Dia bahkan meminta stok-stok sirop obat yang ada di distributor ditelusuri betul.
Pihaknya pun bakal berkoordinasi dengan Kemenkes, BPOM, Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan Kementerian Perindustrian terkait hal tersebut. “Rencana nanti malam kita koordinasikan, tapi secara pribadi sudah saya telpon pada kedua Menteri, Pak Mendag dan Pak Menteri Perindustrian. Dan memang berdasarkan penjelasan dari kedua beliau agak ‘membenarkan’ tesis apa yang diajukan oleh Kementerian Kesehatan maupun BPOM,” kata Muhadjir.
Meski begitu, kata Muhadjir, pemerintah juga akan mencari alternatif obat pengganti jika benar bahan baku obat yang telah beredar di Indonesia menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut anak. Dia yakin Kemenkes dan BPOM akan mencari solusi untuk permasalahan tersebut.
“Saya perlu bicara dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian perindustrian kira-kira bisa nggak ada obat pengganti kalau betul kita hentikan semua obat-obat tadi,” tandasnya.
(FRI)