sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menlu Rusia Lavrov Bantah Sakit Jantung dan Dilarikan ke RS di Bali

News editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
14/11/2022 20:44 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, menepis kabar bahwa dirinya dibawa ke rumah sakit di Bali karena penyakit jantung.
Menlu Rusia Lavrov Bantah Sakit Jantung dan Dilarikan ke RS di Bali (Dok.Sindonews)
Menlu Rusia Lavrov Bantah Sakit Jantung dan Dilarikan ke RS di Bali (Dok.Sindonews)

IDXChannel - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, menepis kabar bahwa dirinya dibawa ke rumah sakit karena penyakit jantung pada Senin (14/11/2022). Ia bahkan memarahi awak media negara Barat atas berita palsu yang beredar.

Melansir Reuters, sebelumnya Associated Press mengutip pejabat Indonesia yang mengatakan bahwa Menlu Lavrov telah dibawa ke rumah sakit setelah tiba di Bali untuk menghadiri KTT G20.

“Ini tentu saja adalah puncak kepalsuan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova, dikutip dari Reuters, Senin (14/11/2022).

Untuk membuktikan bahwa Menlu Lavrov dalam keadaan sehat, Zakharova pun mengunggah sebuah video, di mana Menteri Luar Negeri Presiden Vladimir Putin sejak 2004 itu sedang duduk di teras. Lavrov mengenakan celana pendek serta kaus berwarna biru dan sedang membaca dokumen.

Saat ditanyai tentang berita tersebut, Lavrov mengatakan bahwa wartawan negara Barat telah menulis laporan palsu selama satu dekade, yang berisi berita bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sedang sakit.

“Ini adalah jenis permainan yang bukan lagi hal baru dalam politik. Jurnalis Barat harus lebih jujur, mereka harus menulis kebenaran,” kata Lavrov.

Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan kepada Reuters bahwa, Lavrov sempat mengunjungi Rumah Sakit Sanglah di Bali untuk sebuah pemeriksaan, namun Lavrov berkunjung dalam keadaan sehat.

"Dia dalam keadaan sehat dan setelah pemeriksaan dia langsung pergi," kata I Wayan Koster.

Sebagai informasi, Sergei Lavrov adalah Menteri Luar Negeri terlama Rusia sejak zaman Soviet, ketika Andrei Gromyko, yang dijuluki ‘Tuan Nyet’ di Barat, karena pendekatannya yang tanpa kompromi, memegang jabatan itu selama 28 tahun.

Ia merupakan lulusan dari Moscow State Institute of International Relations. Lavrov fasih berbahasa Inggris dan Prancis serta Sinhala. Ia juga pernah bekerja sebagai diplomat Soviet di Sri Lanka.

Sebelum menjadi Menteri Luar Negeri, Lavrov menjabat sebagai perwakilan tetap Rusia di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Ia kerap dijuluki sebagai ‘Dr No’ di Barat, dia dikenal karena ucapannya yang tajam, terutama tentang lawan bicara yang dia anggap kurang siap.

Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Lavrov berulang kali menolak pernyataan Amerika Serikat (AS) dan Inggris, bahwa Putin sedang bersiap untuk memerintahkan invasi. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement