Kemensos juga memberikan santunan kepada korban yang mengalami luka berat sebanyak empat orang dengan nilai santunan per orang sebesar Rp5 juta. Para korban luka berat tersebut di rawat di RSUD dr. Hendrikus Fernandez.
Hingga seminggu pascaerupsi, Gunung Lewotobi belum menunjukkan tanda-tanda membaik. Beberapa kali rentetan erupsi dilaporkan masih terjadi sehingga menimbulkan sebaran abu vulkanik yang semakin meluas.
Untuk meminimalisasi risiko yang ditimbulkan dari kualitas udara yang memburuk akibat abu vulkanik tersebut, Kemensos telah mendistribusikan 13.000 masker kepada pengungsi dan warga sekitar.
Kemensos juga telah membangun dua tenda sekolah darurat untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dalam mengakses pendidikan di situasi darurat. Selain itu, terdapat setidaknya 500-800 pengungsi yang terdiri dari anak-anak dan ibu-ibu yang tersebar di tiga titik pengungsian mengikuti kegiatan layanan dukungan psikososial (LDP) sebagai media pelepasan trauma dan pengisi waktu luang.