“Prioritas kami adalah memulihkan layanan, agar bisa secepat mungkin memberikan layanan optimal bagi pengguna MRT di Jakarta,” ujar dia.
Lebih lanjut, Ahmad mengungkapkan, berdasarkan pemantauan CCTV sebelum rusak, jumlah massa yang masuk ke dalam stasiun tidak banyak. Rekaman yang masih ada akan digunakan sebagai bahan pemeriksaan internal maupun dilaporkan ke aparat.
“Lebih tepatnya CCTV-nya dirusak, jadi sejumlah kamera CCTV itu dirusak. Tapi nanti perekaman dari CCTV tersebut tentu jadi bahan pemeriksaan kami, apakah ada wajah-wajah yang tertangkap dan bisa kita komunikasikan dengan aparat,” katanya.
Di sisi lain, dia memastikan tidak ada petugas yang terdampak dari insiden tersebut.
(Febrina Ratna Iskana)