Manfaatnya bisa dirasakan yaitu mampu terhindar dari kegawatdaruratan atau terinfeksi subvarian baru yang hadir. "Jadi pada masa perang kita harus tahu musuhnya siapa dan kita mesti kuat sistem pertahanan.”
“Kita alhamdulillah rezeki anak sholeh, imunitas kita luar biasa kuat kombinasi dari vaksinasi dan infeksi, jadi ada secara buatan kita suntik tapi ada secara alamiah memang terjaga," katanya
Sejauh ini, kasus Covid-18 dari subvarian BF7 sudah terdeteksi sebanyak 15 kasus sejak Oktober 2022. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan ke-15 kasus tersebut terdeteksi di DKI Jakarta sebanyak tujuh kasus, Jawa Barat sebanyak satu kasus, dan Bali sebanyak tujuh kasus.
Menurut dr Nadia, seluruh pasien hanya memerlukan isolasi mandiri (isoman) dan sudah dinyatakan sembuh dari subvarian tersebut.
(FRI)