IDXChannel – Varian virus corona yang menyebabkan Covid-19 terus bermunculan. Paling anyar, ditemukan subvarian BF7 di Indonesia.
Meski sempat memicu rasa khawatir akan lonjakan kasus baru, namun Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan pemerintah tidak akan memperketat pengetatan kegiatan.
Terlebih lagi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah dicabut. Menkes beralasan tidak diperlukannya pengetatan kegiatan karena subvarian BF7 tidak menimbulkan gelombang baru kasus Covid-19.
"BF.7 tidak ada pergerakan naik, jadi kita merasa ya tidak perlu kita mengetatkan kegiatan. Ataupun mengurangi, membatasi kegiatan masyarakat karena imunitas sudah tinggi," ujar Menkes saat ditemui wartawan di Masjid At Tanwir di Jakarta, Selasa (3/1/2023)
Lebih lanjut, Menkes mengklaim subvarian BF7 tidak dapat menembus sistem kekebalan tubuh (antibodi) masyarakat Indonesia. Adapun antibodi yang didapatkan masyarakat tidak lepas dari gencarnya vaksinasi Covid-19.
Manfaatnya bisa dirasakan yaitu mampu terhindar dari kegawatdaruratan atau terinfeksi subvarian baru yang hadir. "Jadi pada masa perang kita harus tahu musuhnya siapa dan kita mesti kuat sistem pertahanan.”
“Kita alhamdulillah rezeki anak sholeh, imunitas kita luar biasa kuat kombinasi dari vaksinasi dan infeksi, jadi ada secara buatan kita suntik tapi ada secara alamiah memang terjaga," katanya
Sejauh ini, kasus Covid-18 dari subvarian BF7 sudah terdeteksi sebanyak 15 kasus sejak Oktober 2022. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan ke-15 kasus tersebut terdeteksi di DKI Jakarta sebanyak tujuh kasus, Jawa Barat sebanyak satu kasus, dan Bali sebanyak tujuh kasus.
Menurut dr Nadia, seluruh pasien hanya memerlukan isolasi mandiri (isoman) dan sudah dinyatakan sembuh dari subvarian tersebut.
(FRI)