sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menkes Klaim Subvarian Covid-19 BF7 Tak Tembus Antibodi Masyarakat Indonesia

News editor Kevi Laras
03/01/2023 14:07 WIB
Menkes menegaskan subvarian BF7 tidak mampu menembus sistem kekebalan tubuh (antibodi) masyarakat Indonesia. Terbukti tidak ada lonjakan kasus Covid-19.
Menkes Klaim Subvarian Covid-19 BF7 Tak Tembus Antibodi Masyarakat Indonesia. (Foto: MNC Media)
Menkes Klaim Subvarian Covid-19 BF7 Tak Tembus Antibodi Masyarakat Indonesia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan subvarian BF7 tidak mampu menembus sistem kekebalan tubuh (antibodi) masyarakat Indonesia. Hal itu berdasarkan jumlah kasus Covid-19 yang tetap landai meski ada subvarian baru.

Subvarian BF7 pertama kali ditemukan di Indonesia pada Oktober 2022. Namun, jumlah kasus terkonfirmasi hanya sebanyak 15 kasus.

Hal itu berbeda dengan China yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 akibat subvarian BF7 dan BA.2.75. Sejauh ini, ada tiga subvarian yang memicu terjadinya gelombang Covid-19 di Cina antara lain BA.5, BF7 dan BA.2.75.

Menurut Menkes, subvarian yang dianggap kuat di China ternyata bisa dilawan dengan kekebalan yang telah terbentuk di Indonesia. "Yang BF7 tidak ada pergerakan yang berarti,” ujar Menkes saat ditemui wartawan di Masjid At Tanwir di Jakarta, Selasa (3/1/2023)

Lebih lanjut, Menkes menyebut subvarian BA.5 itu paling kuat di Indonesia. Disusul oleh BA.2.75. Sementara di China, subvarian BA.5 dan BF7 sama-sama kuat, disusul oleh subvarian BA.2.75.

“Ini membuktikan apa? Memang varian-varian baru itu enggak bisa menembus sistem pertahanan (antibodi) masyarakat kita," jelas Menkes.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement