IDXChannel - Amerika Serikat (AS) memperluas kehadiran militernya di Asia. Langkah ini dilakukan untuk menangkal China dan meyakinkan sekutunya di Indo-Pasifik.
AS melakukan manuver di berbagai negara mulai dari Jepang hingga Kepulauan Solomon. AS memperbanyak kerja sama latihan militer dan menambah pasukan di wilayah yang menghadap ke Selat Taiwan dan Laut China Selatan.
AS juga berjanji memberikan dukungan logistik kepada negara yang terlibat konflik dengan China, khususnya untuk Taiwan yang diklaim Beijing sebagai miliknya.
Manuver AS dalam beberapa pekan terakhir telah memicu tanggapan keras dari China dan Korea Utara. Manuver ini dilakukan menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke China minggu depan.
Dalam kunjungannya ke Filipina, Menteri PertahananAS Lloyd Austin mengumumkan kesepakatan dengan Filipina yang memberi AS akses ke empat kamp militer tambahan di negara Asia Tenggara tersebut.
Ada sekitar 500 tentara AS di Filipina dalam satu waktu. Namun ribuan tentara AS dirotasi masuk dan keluar selama setahun untuk latihan militer, bantuan kemanusiaan, pelatihan, dan kegiatan lainnya, menurut pejabat.
Sebelumnya, AS sudah memiliki akses ke lima pangkalan militer di Filipina. Menanggapi kesepakatan antara AS dan Filipina, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menuduh AS sedang mengejar agenda egoisnya.
“Tindakan yang meningkatkan ketegangan di kawasan dan membahayakan perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata pejabat China tersebut, seperti dilansir AP pada Jumat (3/23/2023).
Beberapa hari sebelum mengunjungi Filipina, Austinmenyambangi Korea Selatan. Di Negeri Ginseng tersebut, dia mengumumkan bahwa AS akan menambah aset militer canggihnya di Semenanjung Korea, termasuk jet tempur dan kapal induk.
Dia dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-Sup juga sepakat untuk memperluas latihan militer gabungan mereka. Mereka juga membahasrencana latihan simulasi konflik nuklir untuk mempertajam kesiapan mereka jika Korea Utara menggunakan senjata nuklir.
Sementara itu, AS dan Jepang bulan lalu setuju untuk meningkatkan kehadiran pasukan Amerika di pulau Okinawa, Mereka ingin meningkatkan kemampuan yang diperlukan diperlukan jika China menyerbu Taiwan atau bersifat agresif di Laut China Selatan dan Laut China Timur.
Baru-baru ini AS juga membuka kembali kedutaan besarnya di Kepulauan Solomon. Kebijakan itu diambil untuk meredam pengaruh China di kawasan Pasifik yang memiliki posisi strategis jika terjadi konflik antara kedua negara adidaya.
(WHY)