Sekitar 300.000 pekerja migran bergaji rendah diperkirakan bekerja di Singapura.
Sejumlah aktivis mengatakan mereka tidak memiliki perlindungan yang memadai terhadap eksploitasi dan terkadang mengalami kondisi kehidupan yang buruk, tuduhan yang dibantah pihak berwenang.
Masalah ini mengemuka selama pandemi Covid-19, ketika puluhan ribu pekerja migran dikurung secara paksa di asrama.
Banyak migran di Singapura berasal dari Filipina yang mayoritas penduduknya adalah penganut Katolik. (Wahyu Dwi Anggoro)