IDXChannel – Persatuan Bangsa Bangsa menyatakan bahwa saat ini lapisan ozon sudah berada dijalur yang tepat yakni pemulihan.
Protokol Montreal yang diratifikasi pada 1989 telah membuat dunia bersatu, memperbaiki lapisan ozon yang rusak demi melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya. Penggunaan hampir 99 persen bahan kimia yang bisa merusak ozon, termasuk pendingin kulkas klorofluorkarbon, dilarang.
Dilansir melalui DW, Rabu (11/1/2023) panel ilmiah yang didukung PBB mempresentasikan penilaian empat tahunan terbarunya pada Senin (09/01), mengabarkan penguatan berkelanjutan lapisan ozon di stratosfer. Lubang ozon di Antarktika akan benar-benar pulih secara lebih cepat sekitar tahun 2066, kata laporan tersebut.
Lapisan ozon diharapkan pulih ke ukuran tahun 1980 (tahun di mana lubang ozon diakui secara resmi) pada sekitar tahun 2066 di Antartika, tahun 2045 di atas Kutub Utara, dan tahun 2040 di bagian dunia lainnya.
"Keberhasilan kita dalam menghapus bahan kimia pemakan ozon menunjukkan apa yang dapat dan harus dilakukan - sebagai hal yang mendesak - untuk beralih dari bahan bakar fosil, mengurangi gas rumah kaca dan membatasi kenaikan suhu," kata Petteri Taalas, kepala Organisasi Meteorologi Dunia.
Selain klorofluorkarbon, bahan kimia pemakan ozon yang penggunaannya dilarang adalah halon, metil kloroform, karbon tetraklorida, hidroklorofluorokarbon, dan metil bromida pernah melimpah di lemari es, AC, aerosol, pelarut, dan pestisida. Senyawa-senyawa ini menyerang ozon dengan melepaskan atom klorin dan bromin yang menurunkan molekul ozon di stratosfer.