"Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi melalui carry over stok 2024 sebesar 1,38 juta ton dan produksi nasional 2025 yang mencapai 2,67 juta ton,” katanya.
Rinna menambahkan memasuki Desember 2025, ketersediaan gula konsumsi berada pada angka 1,67 juta ton.
Dengan kebutuhan sekitar 237 ribu ton, stok komoditas itu diproyeksikan masih surplus hingga 1,43 juta ton dan akan menjadi stok awal yang kuat memasuki 2026.
"Ini menunjukkan pasokan gula nasional berada pada level aman dan mampu menjaga stabilitas konsumsi masyarakat,” kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)