Rusia, yang pasukannya menghantam kota-kota dan fasilitas energi di seluruh Ukraina pada hari Selasa ketika G20 bertemu, mengatakan "politisasi" KTT itu tidak adil.
"Ya, ada perang yang terjadi di Ukraina, perang hibrida yang telah dilepaskan dan dipersiapkan Barat selama bertahun-tahun," kata
Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov pada hari Selasa, mengulangi kalimat Putin bahwa ekspansi NATO telah mengancam Rusia.Lavrov mewakili Putin di KTT tetapi pergi pada Selasa malam. Rusia kemudian diwakili oleh Menteri Keuangan Anton Siluanov.
Barat menuduh Rusia membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir sejak invasinya ke Ukraina. Rusia pada gilirannya menuduh Barat melakukan retorika nuklir "provokatif".
19 negara di G20 bersama dengan Uni Eropa menyumbang lebih dari 80 persen dari produk domestik bruto dunia, 75 persen dari perdagangan internasional dan 60 persen dari populasinya.
Tuan rumah Indonesia telah memohon persatuan dan fokus pada masalah-masalah seperti inflasi, kelaparan dan harga energi yang tinggi, semuanya diperburuk oleh perang.
Dokumen KTT itu juga mengatakan bank sentral G20 akan mengkalibrasi pengetatan moneter dengan memperhatikan masalah inflasi global, sambil memperhatikan kebutuhan untuk membatasi "limpahan lintas negara".
Anggota G20 juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk menghindari volatilitas nilai tukar yang berlebihan sambil mengakui bahwa "banyak mata uang telah bergerak secara signifikan" tahun ini.
Mengenai utang, ia menyuarakan keprihatinan tentang situasi "memburuk" dari beberapa negara berpenghasilan menengah dan menekankan pentingnya semua kreditor berbagi beban yang adil.
(DKH)