Salah satunya, diwujudkan dengan groundbreaking pembangunan Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Jakarta yang berlokasi di Rorotan, Jakarta Utara, berkapasitas pengolahan sampah 2.500 ton/hari.
“Hari ini telah dilaksanakan groundbreaking-nya oleh Bapak Pj. Gubernur di area seluas 7,87 hektar,” terang Asep.
Asep menjelaskan bahwa teknologi pengolahan sampah melalui RDF ini memiliki keunggulan dibandingkan teknologi-teknologi lainnya, yakni biaya investasi dan operasionalnya cukup efisien.
“Selain untuk mengurangi sampah dengan biaya cukup efisien, tentunya fasilitas ini juga memberi peluang bagi Pemprov DKI Jakarta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari penjualan RDF ke off-taker, salah satunya industri semen,” paparnya.
Lebih lanjut, Asep menyebut, RDF yang dihasilkan dari pengolahan sampah ini sudah memiliki off-taker untuk dimanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif dari salah satu perusahaan semen.