Menurut Dubes Oemar, keterhubungan udara langsung ini adalah kunci. Selain meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan, penerbangan langsung diharapkan menjadi katalis utama peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari pasar potensial seperti Prancis.
"Jadi, ini menjadi satu keunggulan yang kita bisa dorong lagi dari kunjungan wisatawan asing," tuturnya.
Dia mengungkapkan, pentingnya pasar Prancis tidak hanya terletak pada jumlah wisatawannya, tetapi juga pada perilaku belanjanya. Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pariwisata telah lama mengidentifikasi wisatawan Prancis sebagai salah satu segmen "wisatawan berbelanja besar" (high-spending tourists). Artinya, rata-rata pengeluaran per kunjungan mereka tergolong tinggi.
Oleh karena itu, meningkatnya jumlah wisatawan Prancis yang datang secara langsung—berkat fasilitas penerbangan tanpa transit—diproyeksikan akan memberikan dampak ekonomi yang nyata. Peningkatan pendapatan devisa negara secara signifikan menjadi harapan utama dari tren positif ini.
Setiap kenaikan jumlah wisatawan berbelanja besar seperti dari Prancis, apalagi didukung akses langsung yang lebih mudah, memiliki efek multiplier yang besar bagi perekonomian. Efek tersebut mencakup mulai dari sektor akomodasi, transportasi lokal, kuliner, hingga sektor retail dan kerajinan tangan.
Dengan fondasi yang telah pulih dan bahkan melampaui masa prapandemi, serta didukung oleh inisiatif peningkatan konektivitas udara langsung, optimisme untuk terus mendongkrak kunjungan dan devisa dari pasar Prancis semakin menguat. Penerbangan langsung bukan hanya soal transportasi, melainkan investasi strategis untuk membuka keran devisa yang lebih besar.
(Ahmad Islamy Jamil)