"Suami saya cari order di Bekasi karena mau bikin sendiri. Dulu kalau ada order diambilin dulu di tempat pamannya," ucapnnya.
Setelah uang terkumpul dengan ditambah dari pendapatan dari gaji Sri Poniti kerja, akhirnya dibelikan mesin pembuat mie. Sambil berkerja sebagai karyawan di Jakarta, Sri Poniti membantu suami meracik bahan baku menjadi mie siap olah.
"Saya punya duit awalnya buat benerin rumah tapi akhirnya buat beli mesin. Kita lalu bikin sendiri," katanya.
Sri Poniti lalu diterpa ujian berat. Saat usaha yang dirintisnya belum besar, dia malah kena tipu saat tengkulak di pasar hingga ditinggal kabur rekan usahanya.
"Suami saya awalmya dibohongi tukang di pasar. Terus harga itu nggak stabil, alasannya karena kuli angkatnya mahal, dari pabriknya mahal, saya saat belum tahu apa-apa itu," ucap Sri Poniti.