"Saya bukan KUR, saya pakai pinjaman biasa dengan bunga yang tak terlalu tinggi. Awalnya saya dipinjami Rp30 juta," katanya.
Uang dari BRI itu dipakai Sri Poniti untuk membeli tambahan mesin pencetak dan mesin pres. Perjalanan usaha bahan baku mie milik Sri Poniti semakin berkembang.
"Selama 5 tahun alhamdulilah pelan-pelan mulai stabil. Sudah tiga kali dikasih pinjaman BRI. Bahkan sampai sudah diberi pinjaman tapi sekarang belum saya ambil," katanya.
Kini usaha pembuatan mie milik Sri Poniti mempunyai pelanggan setia. Setiap harinya menghasilkan tiga karung mie siap olah. Setiap karungnya berisi 75 kg mie siap olah.
"Per kilonya dijual Rp19.000. Saya sekarang kirim ke beberapa tempat di area Bekasi. Sekarang juga sudah punya karyawan sendiri juga buat membantu bikin mie dan mengantar," katanya.