Yen melemah menjadi 161 terhadap dolar pekan lalu. Beberapa pelaku pasar mengantisipasi kemerosotan hingga ke level 170 per dolar.
Meskipun melemahnya yen menguntungkan eksportir, pelemahan yen juga berkontribusi terhadap lonjakan inflasi melalui kenaikan biaya impor. Hal ini pada gilirannya akan menekan upah riil, yang dianggap penting oleh banyak pelaku pasar agar ekuitas Jepang dapat terus naik.
Risiko mata uang dan perlambatan ekonomi telah menyebabkan sejumlah investor asing mencari investasi di luar Jepang. Indeks Topix diperdagangkan pada rasio harga terhadap pendapatan sekitar 17 kali sedangkan rasio indeks Shanghai Stock Exchange Composite hanya 14.
“Kami pikir Jepang mungkin tak semenarik China, namun masih cukup baik di Asia secara luas,” kata Alexander Cousley, ahli strategi investasi di Russell Investments Group LLC. (WHY)