"Kita akan unjuk rasa untuk meminta MI mengembalikan uang milik korban. Termasuk sekaligus meminta menutup atau menghentikan transaksi arisan bodong," jelas dia.
Sementara itu, salah satu korban berinisial EN mengaku, dirinya sudah ikut arisan online sejak Mei 2022 dengan modal Rp10 juta dijanjikan bulan depan menjadi Rp15 juta.
Dijelaskan EN, jumlah uang pokok yang sudah di setorkan kepada bandar berinisial MI hingga bulan September 2022 sebesar mencapai Rp1,5 miliar. "Terakhir saya setor uang pribadi sebesar Rp150 juta," pungkas EN. (FAY)