IDXChannel - Amerika Serikat harus mencoba untuk membuktikan bahwa mereka tidak berada di belakang penghancuran pipa gas Nord Stream yang menghubungkan Rusia ke Eropa Barat. Hal itu diungkapkan Kedutaan Rusia untuk AS, Kamis (16/2/2023) waktu setempat.
“Moskow menganggap penghancuran pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 September lalu sebagai "tindakan terorisme internasional" dan tidak akan membiarkannya ditutup-tutupi,” sebut pernyataan Kedutaan Besar Rusia, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (17/2/2023).
Kedutaan merujuk pada posting blog oleh jurnalis Seymour Hersh, yang mengutip sumber tak dikenal yang mengatakan bahwa penyelam Angkatan Laut AS telah menghancurkan pipa dengan bahan peledak atas perintah Presiden Joe Biden.
Gedung Putih telah menolak tuduhan itu sebagai "fiksi yang benar-benar palsu dan lengkap."
Sebelumnya, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan, "adalah informasi yang salah bahwa Amerika Serikat berada di belakang apa yang terjadi" dengan Nord Stream, memprovokasi komentar baru Rusia.